Satelit internet Starlink milik Elon Musk diperkirakan akan menghasilkan pendapatan hingga US$6,6 miliar atau sekitar Rp105,96 triliun pada tahun 2024, meningkat 80% dari tahun sebelumnya.
Per April 2024, SpaceX mengoperasikan 6.300 satelit LEO (orbit rendah), yang juga diprediksi memiliki aliran kas bebas sekitar US$600 juta atau sekitar Rp9,63 triliun. Menurut laporan Quilty Space, pendapatan Starlink ini berkontribusi signifikan terhadap keuntungan SpaceX dalam waktu singkat.
Chris Quilty, salah satu pendiri Quilty Space, menyatakan bahwa integrasi vertikal SpaceX dalam desain satelit memungkinkan pengurangan biaya peluncuran dan manufaktur.
Dengan pendapatan yang diperkirakan mencapai US$6,6 miliar, bisnis Starlink diproyeksikan naik 80% dibandingkan tahun 2023. “Apa yang telah dicapai Starlink dalam tiga tahun terakhir ini sungguh luar biasa,” kata Quilty, dikutip dari Satellite Today, Minggu (12/5/2024).
Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa Starlink akan mencapai EBITDA sebesar US$3,8 miliar atau sekitar Rp61 triliun pada tahun ini.
Hingga saat ini, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 6.300 satelit, dengan peluncuran terbaru dilakukan pekan ini. SpaceX memanfaatkan roket Falcon 9 yang dapat digunakan kembali untuk meluncurkan satelit dengan biaya rendah.
Ars Technica memprediksi bahwa bisnis Elon Musk akan mendapat keuntungan tambahan ketika roket raksasa Starship mulai beroperasi.
Starship memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan Falcon 9, memungkinkan peluncuran satelit Starlink yang lebih besar dan berat serta menyediakan koneksi langsung ke ponsel tanpa perlu terminal pengguna.
Layanan Starlink ditawarkan dengan berbagai harga, mulai dari Rp750.000 per bulan untuk layanan residensial standar. Pelanggan mendapatkan akses internet dengan kuota tak terbatas, bahkan dalam cuaca ekstrem. Starlink juga menyediakan layanan mobile regional dengan harga Rp990.000 per bulan, dan mobile global dengan harga Rp6,99 juta per bulan.
Untuk layanan di perairan, paket internet berkecepatan 40 Mbps hingga lebih dari 220 Mbps, dengan harga Rp4,34 juta per bulan untuk 50GB, Rp17,16 juta per bulan untuk 1TB, dan Rp86,13 juta per bulan untuk 5TB.
Namun, harga paket di atas belum termasuk perangkat keras Starlink, yang dijual mulai dari Rp7,8 juta hingga Rp43,72 juta.