Meskipun bersaing dengan mega minimarket seperti Alfamart dan Indomaret, warung madura tidak pernah gentar untuk menjaga usahanya tetap berjalan.
Bahkan, seringkali warung madura berada di sekitar minimarket besar seperti Alfamart atau Indomaret, yang seharusnya membuatnya terpojok dalam persaingan.
Namun, warung madura tetap yakin dengan rezeki yang telah diatur oleh Yang Maha Kuasa, sehingga mereka tidak pernah takut akan persaingan dengan kedua minimarket tersebut.
Dalam sebuah wawancara oleh Habib Jafar, pemilik warung madura menegaskan bahwa keberhasilan usahanya adalah hasil dari kerja keras dan keyakinan akan rezeki yang telah diatur.
Mereka memiliki keunggulan dalam menjual produk secara satuan, seperti rokok dan kopi, yang tidak bisa ditemukan di minimarket besar seperti Alfamart atau Indomaret.
Pemilik warung percaya bahwa setiap individu memiliki rezeki yang telah diatur, dan tugas mereka hanyalah untuk berusaha.
Dengan memiliki barang unik seperti produk ketengan, warung madura percaya diri dalam bersaing dengan minimarket waralaba.
Mereka menganggap bahwa rezeki setiap orang adalah takdir yang telah diatur, dan kecerdikan dalam berusaha merupakan kunci kesuksesan.
Filosofi ini tercermin dalam pepatah “Rezeki semut tak akan dimakan gajah. Rezeki gajah tak akan dimakan semut,” yang diungkapkan oleh pemilik warung madura.
Dengan kesungguhan dan kecerdikan dalam berusaha, warung madura menunjukkan bahwa mereka memiliki falsafah yang kuat dalam dunia kerja, khususnya di kalangan orang Madura.